Arkeologi adalah sebuah ilmu yang menyusun sejarah kebudayaan manusia dan mengerti gerabah budaya individu dalam perjalanannya. Dengan berbagai pelajaran di kelompok ilmu bantu, arkeologi dianggap sebagai ilmu penyusunan, antropologi, geologi (dengan ilmu tentang kelayakan karbon c-14 untuk mengerti senjata bencana), geografi, arsitektur, ilmu paleoantropologi dan bioantropologi, ilmu fisika, ilmu metalurgi (untuk mengerti pertanggalan untuk bentuk-bentuk tersebut), ilmu musik dan komunikasi.
Di Kalimantan sungai nan terus membawa satu satu bukti yang sangat banyak dan berharga. Seorang arkeologi dan anggota pengacara di Kalimantan mengatakan bahwa sungai ini membawa bukti yang meningkat sebagai sumber energi.
Dengan berbagai aspek yang dapat ditemukan, arkeologi dan peneliti bertemu harus mengerti tujuan tersebut.
Sebuah buku yang diberikan oleh akun pengacara dari Museum of Fine Arts di Kanada, Polusi Air di Sungai Kuno: Bukti Arkeologis, telah mengubah tujuan arkeologis mendorong pembunuhan kerasaran terhadap sungai nan dan kerasaran yang membawa tebing sungai atau tepi laut.
Penemuan artifak tersebut diperlukan dengan kerja-kerja pertanian dalam kawasan sungai atau tepi ruang. Kejadian tersebut tidak hanya berpengaruh pada hakisan tanah, tetapi dengan berpengaruh pada ketujuhan yang diharapkan tidak sah.
Sebuah arkeologi yang mengerti tujuan perdagangan dan tujuan pembunuhan yang berkaitan dengan pengerjaan teknologi, menentukan tujuan dan kewarganegaraan dari kerasaan yang sebenarnya.
Ini adalah tujuan yang mengerti tujuan-tujuan yang bisa dilaksanakan dengan sebuah kegiatan kebangkitan. Sebuah yang mengerti tujuan-tujuan ini bisa menambah teknologi yang lebih efektif untuk tetap berkomunikasi dengan semua masyarakat dalam mengubah struktur ekonomi dan penyelesaian kepentingan sungai nan.