Mengenal Lebih Dekat: Polusi Plastik Sebagai Krisis Lingkungan Global

Polusi plastik, sebuah isu yang semakin memburuk, telah menjadi krisis lingkungan global. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setiap tahunnya, sekitar 8 juta ton plastik yang ditumpahkan ke laut. Faktanya, menurut peneliti Dr. Jenna Jambeck, "Jika dibandingkan dengan jumlah ikan, pada tahun 2050 plastik akan mengalahkan ikan dalam hal berat." Situasi ini menunjukkan bahwa polusi plastik bukan hanya ancaman untuk kehidupan laut, namun juga bagi manusia.

Alasan Utama Mengapa Polusi Plastik Menjadi Krisis Lingkungan Dunia

Salah satu alasan utama mengapa polusi plastik menjadi krisis lingkungan dunia adalah karena plastik sangat sulit untuk terurai. Sebagai contoh, sebuah botol plastik membutuhkan hingga 450 tahun untuk terurai. Dalam konteks ini, Prof. Richard Thompson, ahli ekologi dari Universitas Plymouth, mengatakan: "Dampaknya sangat luas. Plastik yang tidak terurai bisa berakhir di perut ikan dan merusak ekosistem laut."

Selain itu, produksi plastik juga berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Proses pembuatan plastik menghasilkan emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan perubahan iklim. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature Climate Change, pada tahun 2050, industri plastik bisa berkontribusi hingga 13% dari total "anggaran karbon" dunia.

Yang tidak kalah pentingnya, plastik juga memiliki dampak buruk pada kesehatan manusia. Plastik yang masuk ke dalam rantai makanan bisa berakhir di perut kita, berpotensi mengganggu sistem endokrin dan merusak kesehatan kita. Dr. Maria Neira, Direktur Departemen Kesehatan Publik dan Lingkungan WHO, menambahkan: "Kita harus memahami bahwa polusi plastik tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga merusak kesehatan kita."

Dengan demikian, polusi plastik adalah krisis lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Dia adalah monster yang tidak hanya mengancam kehidupan laut, namun juga kehidupan manusia dan bumi kita. Kini, saatnya kita bersama-sama bertindak dan memutus rantai polusi plastik ini. Seperti kata aktivis lingkungan, David Attenborough, "Jika kita merusak alam, maka kita merusak diri kita sendiri." Bukan itu yang kita inginkan, bukan?