Mengenal Lebih Dekat: Dampak Polusi Udara dari Aktivitas Perdagangan
Polusi udara menjadi isu lingkungan yang kian mendapat sorotan di Indonesia. Salah satu kontributor utama adalah aktivitas perdagangan yang sarat akan emisi gas rumah kaca. "Banyaknya aktivitas pengiriman barang melalui jalur darat, laut, dan udara, secara langsung berdampak pada peningkatan polusi udara," ujar Dr. Hartoyo, pakar lingkungan dari Universitas Indonesia.
Bukan hanya itu, penggunaan energi fosil dalam operasional perdagangan juga berkontribusi besar. Dari penelitian Hartoyo, sekitar 35% emisi CO2 di Indonesia berasal dari aktivitas perdagangan. Energi fosil yang digunakan dalam proses produksi hingga pengiriman barang, telah menghasilkan jumlah emisi yang signifikan.
Namun, ada harapan. Inovasi dalam teknologi bersih dan efisiensi energi menjadi kunci penyelesaian masalah ini. "Penerapan teknologi hijau dalam operasional perdagangan dapat mengurangi dampak polusi udara," ungkap Hartoyo.
Selanjutnya: Pengaruh Pembangunan Infrastruktur terhadap Kualitas Udara
Sementara itu, pembangunan infrastruktur juga tak kalah memberi dampak terhadap kualitas udara. Proyek infrastruktur besar, seperti pembangunan jalan tol dan bandara, seringkali menimbulkan debu dan emisi gas lainnya. Ibu Sari, seorang pemilik warung makan di pinggir tol mengungkapkan, "Sejak pembangunan tol, debu jadi lebih banyak. Bahkan banyak tamu yang mengeluh batuk-batuk saat makan di warung saya."
Selain itu, banyaknya kendaraan berat yang digunakan dalam proses pembangunan infrastruktur juga berkontribusi terhadap peningkatan polusi udara. Ketika mesin berat dinyalakan, mereka menghasilkan emisi gas buang yang berbahaya.
Namun, menurut Dr. Hartoyo, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dapat memitigasi dampak ini. "Pembangunan infrastruktur harus memperhatikan aspek lingkungan, salah satunya dengan menggunakan mesin dan material ramah lingkungan," ungkapnya.
Dengan begitu, meski pembangunan infrastruktur dan aktivitas perdagangan menjadi penyumbang polusi udara, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya. Kesadaran dan tindakan nyata dari semua sektor sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas udara kita. Setelah semua, tidak ada yang inginkan udara yang kita hirup penuh dengan polusi, bukan?